Sebagian orang sulit sekali untuk bangun shalat subuh tepat waktu. Karena
itu luput darinya berbagai keutaman sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang shalat di dua waktu yang dingin, maka dia akan masuk
surga.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu)
Shalat di dua waktu yang dingin maksudnya adalah shalat ashar dan shalat
subuh.
Rasulullah juga bersabda,
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ في ذِمَّةِ اللهِ ، فَانْظُرْ يَا ابْنَ آدَمَ ،
لاَ يَطْلُبَنَّكَ اللهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيءٍ
“Barangsiapa yang shalat subuh, maka dia berada dalam perlindungan Allah.
Maka lihatlah wahai anak Adam, sungguh Allah tidak minta sesuatu apapun darimu
untuk mendapatkan perlindungannya.” (HR. Muslim dari Jundub bin Sufyan
radhiyallahu ‘anhu)
Demikian juga luput darinya keutamaan shalat sunnah Fajar sebagaimana dalam
hadits:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ
أشَدَّ تَعَاهُدَاً مِنهُ عَلَى رَكْعَتَي الفَجْرِ
“Tiada ibadah nafilah yang lebih dijaga oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam daripada dua rakaat shalat fajar.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Berikut ini ada beberapa
tips agar Anda bisa bangun subuh tepat
waktu. Tidak banyak. Anda hanya perlu mengingat dan mempraktekkan
empat perkara berikut:
1. Memiliki ‘Azzam (Keinginan yang Kuat) untuk Bangun Tepat Waktu
Kalau perkara pertama ini tidak ada pada diri Anda, maka lupakanlah
langkah-langkah di bawah karena mungkin tidak akan bermanfaat. Pada diri Anda
harus ada keinginan yang kuat untuk bisa bangun tepat waktu. Tentu keinginan
yang kuat ini harus disertai dengan doa, meminta kemudahan dan pertolongan dari
Allah subhanahu wata’ala.
2. Tidur lebih awal
Di antara sebab bangun terlambat adalah kurangnya waktu tidur, mungkin
disebabkan oleh banyak bergadang malam atau sebab-sebab lainnya. Untuk yang
satu ini, Anda harus disiplin mengatur waktu tidur Anda dengan tidur lebih
awal.
Di dalam hadits dari sahabat Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu,
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ
والحَديثَ بَعْدَهَا
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum ‘isya dan
bercakap-cakap setelahnya. (Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Barzah)
Bercakap-cakap setelah shalat isya makruh kecuali apabila ada keperluan
seperti, mudzakarah ‘ilm (mengulang pelajaran), memuliakan tamu, atau membantu
orang yang membutuhkan, maka ini bukanlah perkara yang dimakruhkan, bahkan ini
disunnahkan. Wallahu a’lam.
3. Mengawali tidur dengan adab-adab Islami
Awalilah tidur Anda dengan adab-adab tidur yang telah diajarkan oleh
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.
Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan bahwa
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadanya,
إِذَا أتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأ وُضُوءكَ لِلْصَّلاَةِ
“Jika engkau mendatangi pembaringanmu maka hendaknya engkau berwudhu
sebagaimana wudhu untuk shalat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bila berbaring pada malam hari,
beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan meniupnya (dengan sedikit
ludah), lalu membaca surat Qul Huwallahu Ahad, Qul A’udzubirabbil falaq, dan
Qul A’udzubirabbinnas. Kemudian dengan kedua belah telapak tangannya, beliau
mengusap seluruh anggota badan yang terjangkau, dimulai dari kepala, wajah,
lalu bagian depan tubuh beliau. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.
(Muttafaqun ‘alaihi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga apabila ingin tidur, beliau
meletakkan tangannya di bawah pipi beliau lalu membaca,
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أمُوتُ وَأحْيَا
“Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup.” (HR. Al Bukhari dari
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu)
4. Meminta Bantuan Anggota Keluarga, Teman Sekamar, atau Menggunakan
Bantuan Alat
Dahulu Rasulullah juga membangunkan anggota keluarga beliau, sebagaimana di
dalam hadits:
أنَّ النَّبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُصَلِّي صَلاَتَهُ باللَّيْلِ ،
وَهِيَ مُعْتَرِضَةٌ بَيْنَ يَدَيْهِ ، فَإذَا بَقِيَ الوِتْرُ ، أيْقَظَهَا
فَأوْتَرتْ
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam sedangkan ‘Aisyah tidur
dalam keadaan melintang di atas tempat tidurnya. Bila beliau hendak shalat
witir beliau pun membangunkan ‘Aisyah dan ‘Aisyah pun mengerjakan witir.” (HR
Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Dan dalam riwayat yang lain beliau berkata,
قُومِي فَأوتِري يَا عائِشَةُ
“Bangun dan shalah witirlah, wahai ‘Aisyah.” (HR Muslim dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha)
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَقَهُ وَفَاطِمَةَ
بِنْتَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً, فَقَالَ: أَلاَ
تُصَلِّيَانِ؟
Suatu malam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatanginya
dan Fathimah putri Nabi, seraya berkata: “Tidakkah kalian berdua bangun untuk
mengerjakan shalat?” (HR. Muttafaqun ‘alaihi dari Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ‘anhu)
Kalau Anda jauh dari keluarga, Anda bisa menggunakan alat-alat untuk
membantu Anda bangun tepat waktu seperti jam weker atau alarm HP.
Demikian sedikit tips agar kita bangun pagi dan shalat subuh tepat waktu.
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, serta pengikutnya
hingga akhir zaman.
Referensi: - Riyadhus Shalihin, Al Imam An Nawawi
rahimahullah, tahqiq DR. Mahir Yasin Fahl