Membedakan Madu Asli dan Palsu

http://fadhlyoke.files.wordpress.com/2009/05/madu3.jpg

1. Isikan madu ke dalam gelas sampai terisi 1/3 gelas kira2, Kemudian tuangkan air putih sampai penuh kedalam gelas lalu di aduk.
Jika Madu tersebut :

ASLI : maka air campuran tersebut akan berwarna keruh, ini disebabkan karena madu masih mengandung sari bunga
PALSU : maka air campuran tersebut akan berwarna agak bening.


2. Tuang madu ke dalam satu sendok makan, kemudian panaskan sendok yang terisi madu tersebut diatas lilin.
Jika Madu tersebut :


ASLI : maka jika sudah mendidih madu tersebut akan mengeluarkan busa, kemudian busa dan madu tersebut pasti AKAN tumpah meleleh keluar dari sendok. Kemudian setelah dingin aduk2 madu tersebut menggunakan lidi dan jika madu tersebut diangkat dengan lidi masih terasa lembut.


PALSU : maka jika sudah mendidih madu tersebut akan mengeluarkan busa, kemudian busa dan madu tersebut TIDAK AKAN tumpah meleleh keluar dari sendok. Kemudian setelah dingin aduk2 madu tersebut menggunakan lidi dan jika madu tersebut diangkat dengan lidi dia akan terasa agak keras dan akan membentuk kawat tipis.

3. Siapkan Toples Gelas (contoh : toples bekas selai). Isi potongan ikan mentah ke dalam toples dan rendam dengan madu.
Jika Madu tersebut :


ASLI : maka setelah 2 minggu potongan ikan terebut tidak menciut alias masih dalam bentuk semula dan akan mengeluarkan bau menyengat.


PALSU : maka setelah 2 minggu potongan ikan tesebut akan menciut/susut dari bentuk aslinya.

Sumber

Pepino, Siapa tau ?



           Pepino (Solanum muricatum) yang termasuk dalam famili Solanaceae (terung-terungan) ini berasal dari kawasan Pegunungan Andes, Amerika Selatan, dan banyak dibudidayakan di Peru, Chili, dan Kolombia sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut ahli sejarah Spanyol, pusat budidaya pepino berada di lembah Moche, Peru. Penduduk Moche sangat memuja pepino, bahkan sering menjadikan pepino sebagai obyek dalam pembuatan berbagai kerajinan tangan dan seni. Buah yang berpenampilan mirip terung ini sebenarnya bukan pendatang baru. Pepino sudah masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, tapi entah kenapa pamornya tidak kunjung meningkat dibandingkan buah-buahan impor lainnya. Setelah semakin banyak penelitian membuktikan bahwa pepino punya banyak manfaat sehat dan dianggap sebagai salah satu superfruit bersama buah-buah eksotis lainnya, barulah orang mulai menggubrisnya. Di Amerika, pepino terpilih sebagai superfruit bersama buah-buah eksotik lainnya karena mengandung antioksidan yang kuat sehingga dianggap bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Pepino dikenal dengan banyak nama seperti pepino melon, melumber, melon pear, tree melon, melon shrub, mellowfruit, dan melosa. Di Indonesia, pepino juga dikenal dengan nama buah husada dewa dan buah melodi ungu. Nama pepino sendiri berasal dari bahasa Spanyol, pepino dulce yang artinya mentimun manis karena rasanya yang mirip kombinasi antara mentimun, blewah, dan melon. Rasa pepino memang agak unik, dibilang manis tidak, asam bukan, hambar juga tidak. Seperti buah belum masak tapi dari jenis yang tak layak rujak.
Buah ini memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, ada yang berbentuk seperti tetesan air mata, bulat telur, oval, atau panjang menyerupai terung. Beratnya bisa mencapai 1/2 kg dengan panjang ± 15 cm. Daging buahnya beraroma khas, bertekstur lembut, dan berair, dengan biji yang bisa dimakan. Pepino bisa dimakan begitu saja atau dibuat jus, campuran salad, dan isi es buah. Kulitnya yang bercorak garis-garis membujur memang menjadi daya tarik utama buah eksotis ini walau masih banyak orang yang belum mengenalnya. Ada dua jenis pepino yang beredar di Indonesia, yaitu pepino ungu yang memiliki kulit ungu berbintik putih dengan corak garis ungu tua dan pepino putih yang berkulit putih kehijauan atau berwarna gading dengan corak garis ungu yang bisa berubah kekuningan bila matang. Pepino ungu memiliki daging buah berwarna jingga, sedangkan daging buah pepino putih berwarna kuning pucat. Yang paling mudah ditemukan dan banyak dibudidayakan di Indonesia adalah pepino ungu. Pepino tumbuh dengan subur di daerah dataran tinggi, misalnya di kawasan Puncak. Pepino juga banyak dibudidayakan di Dieng, Jawa Tengah. Tak salah jika pepino disebut buah husada dewa yang artinya digunakan oleh para dewa untuk pengobatan. Buah melodi ungu ini memang punya banyak khasiat sehat. Di Indonesia, kajian ilmiah tentang manfaat sehat pepino secara khusus memang belum ada, hanya terbatas pada perhitungan kandungan gizi yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Namun, di luar negeri sudah banyak penelitian tentang pepino.
Di Amerika, pepino terpilih sebagai salah satu superfruit bersama buah-buahan eksotis lainnya karena kekuatan antioksidan dan manfaatnya bagi kesehatan. Di Cina, tanaman ini beberapa kali diteliti dan terbukti tidak memiliki efek racun bagi tubuh. Bahkan, kini tengah dikembangkan secara serius sebagai bahan baku obat sariawan dan pereda gangguan sembelit.
Pepino memang mengandung vitamin C dalam kadar yang tinggi, karena itu sangat cocok untuk mengobati sariawan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menurunkan tekanan darah. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan untuk memperlambat proses penuaan (aging), menurunkan risiko penyakit jantung, dan kerusakan otak. Vitamin C juga sangat dibutuhkan untuk memproduksi kolagen yang penting bagi pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Untuk mendapatkan manfaat vitamin C secara maksimal, konsumsi pepino dalam bentuk segar dengan cara dimakan langsung atau dijus.
Buah yang masih satu keluarga dengan tomat ini juga kaya akan betakaroten, terutama pepino ungu. Betakaroten merupakan provitamin A, yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan metabolisme. Betakaroten juga dikenal sebagai antioksidan pencegah kanker. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Pepino dipercaya dapat mencegah sembelit, wasir, gangguan pencernaan dan tekanan darah tinggi karena kandungan seratnya. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat kolesterol dan kemudian mengeluarkannya dari dalam tubuh. Serat juga berperan mengikat karsinogen pemicu kanker pada saluran pencernaan. Selain itu, serat pepino juga bermanfaat bagi penderita diabetes karena berperan mengendalikan laju gula dalam darah.
Tak hanya itu, pepino juga kaya akan mineral kalium. Menurut Sue Baic, peneliti dari British Dietetic Association, pepino mengandung kalium dalam jumlah tinggi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kalium juga berperan mengatur elektrolit tubuh, mengatur denyut jantung, menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Karena itu konsumsi pepino sangat dianjurkan untuk penderita hipertensi dan penyakit jantung.
Secara tradisional, kemampuan pepino mengobati penyakit biasanya dibedakan berdasarkan kematangan buahnya. Mengkonsumsi buah Pepino yang sudah matang dipercaya dapat mengobati hipertensi, sariawan, disentri, wasir, asam urat, dan rematik. Sedangkan pepino yang masih mentah secara tradisional dianggap dapat mengobati penyakit maag, diabetes, menurunkan kadar kolesterol, menghambat kegemukan, batu ginjal, dan stroke.
Pembibitan tanaman ini  dilakukan dengan cara vegetatif. Tunas-tunas yang sudah ada calon akarnya, dipisah dalam polybag dan diperlakukan khusus. Perawatannya pun cenderung mudah, tak terlalu banyak memerlukan air. Musuh utama tanaman ini adalah ulat dan belalang pemakan daun. Setelah masa tanam 1 bulan, bunga akan tumbuh. Tiga atau 4 bulan kemudian, dilakukan panen pertama. Buahnya ada dua jenis yaitu berwarna putih bersih dan berwarna ungu, buah yang matang baunya harum (seperti melon). Sayangnya usia tanaman buah pepino ini, tak bertahan lama. Setelah mencapai 1 tahun, harus diganti dengan bibit baru. Pepino dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik pada dataran tinggi, dan dapat juga tumbuh pada dataran rendah dengan perlakukan khusus.
Tips Menikmati Pepino
•    Pilih pepino yang beraroma khas, kulitnya tidak lembek tetapi agak liat saat ditekan dengan jari. Hindari pepino yang sudah lembek dan bonyok.
•    Untuk pepino putih, pilih yang warna kulitnya kekuningan atau keemasan karena ini merupakan tanda pepino sudah benar-benar matang. Jangan pilih pepino yang kulitnya berwarna hijau muda karena belum matang.
•    Pepino mudah rusak, karena itu sebaiknya kemas pepino dalam plastik pembungkus kemudian simpan di dalam kulkas. Pepino yang disimpan di kulkas bisa awet sampai 3-7 hari.
•    Anda boleh mengupas kulit pepino atau memakannya langsung dengan kulitnya karena kulit pepino bisa dimakan dan dicerna tanpa mengganggu kesehatan. Jika kurang suka dengan rasa pepino yang hambar, Anda dapat menambahkan perasan jeruk nipis atau lemon untuk meningkatkan citarasa saat menikmati pepino.
Jus Pepika (Pepino + Semangka)
Jus ini adalah campuran pepino dengan semangka merah yang manis. Kaya akan serat dan kalium yang sangat baik untuk menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
Untuk 2 gelas
•     500 g pepino ungu
•     300 g semangka merah
•     1/2 sdm air jeruk nipis
•     Es batu secukupnya
•     Cuci pepino lalu potong kecil-kecil. Kupas semangka, kemudian potong kasar.
•     Masukkan potongan pepino dan semangka ke dalam juicer. Proses hingga halus dan tercampur. Tambahkan air jeruk nipis.
•     Sajikan segera dengan es batu.

Mengapa tak boleh memakai Asbes ?




Tahukah kamu apa itu asbestos ? Asbestos atau yang lebih kita kenal dengan nama asbes adalah serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi berbeda. Banyak sekali penggunaan asbes dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah sebagai atap rumah. Tapi sadarkah kamu jika asbes bisa menjadi pembunuh manusia secara pelan-pelan ?
  • batuk
  • rasa sesak di dada
  • nyeri dada
  • kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).



Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Bagaimana ini bisa terjadi ?

Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya adalah Plak pleura Mesotelioma maligna Efusi pleura.

Gejala dari penyakit Asbetosis ini didapati Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan pernapasan.

Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumor pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.

Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.

Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing

Dan bagi yang telah terpapar Asbestosis dapat disembuhkan dengan membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.

Nah teman-teman Pramuka, setelah mengetahui bahaya dari asbes, mari kita perlakukan penggunaan asbes dengan lebih hati-hati ya